(0362) 3361321
busungbiu@bulelengkab.go.id
Kecamatan Busungbiu

Pertemuan Lintas Sektor untuk Penanganan Permasalahan Siswa di Kabupaten Buleleng

Admin busungbiu | 29 April 2025 | 31 kali

Bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Selasa 29 April 2025 Camat Busungbiu yang diwakili Oleh Sekretaris Camat Busungbiu (Sekcam) I Putu Edy Sutrisna, S.Kom menghadiri Pertemuan Lintas Sektor untuk Penanganan Permasalahan Siswa di Kabupaten Buleleng.  Rapat dibuka oleh Plt. Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng, yang dipimpin Sekda Kabupaten Buleleng. Dalam laporannya, Plt. Kepala Disdikpora menyampaikan tujuan pertemuan untuk membahas strategi dalam menyelesaikan permasalahan siswa di Kabupaten Buleleng, diantaranya adanya murid yang belum bisa baca tulis (375 siswa SMP, 842 siswa SD), potensi siswa DO, serta penanganan siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Sehingga melalui pertemuan ini, ada sebuah pedoman dan strategi untuk pengambilan langkah-langkah selanjutnya.

Dalam arahannya, Sekretaris Daerah menyampaikan perlunya strategi yang konkrit untuk penyelesaian permasalahan siswa yang ada di Kabupaten Buleleng. Adapun faktor umum penyebab permasalahan yang terjadi diantaranya karena ada masalah keluarga, rendahnya akses pendidikan yang berkualitas, dampak pandemi covid-19, masalah psikologis atau kognitif (anak yang berkebutuhan khusus), dan sosial ekonomi. Beberapa strategi atau upaya penanganan yang harus dilakukan yaitu menyusun skema penyebab kondisi siswa yang belum bisa membaca, melaksanakan pendampingan yang sesuai dan merencanakan pembiayaan yang dibutuhkan dalam penanganan tersebut. 

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Buleleng menggandeng Tim dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja bersama Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk melaksanakan program pembelajaran khusus dan pendampingan intensif. Seluruh pembiayaan program ini didukung penuh oleh Bank BPD Bali Cabang Singaraja. Penting pula keterlibatan Kecamatan dalam penyelesaian permasalahan tersebut, terutama untuk melakukan pendekatan kepada keluarga siswa yang terkategori tidak bisa baca tulis karena latar belakang permasalahan kurangnya dukungan keluarga dan mengkomunikasikan dengan Pemerintah Desa.