Pembukaan Buleleng Festival 2025
Senin 18 Agustus 2025, Camat Busungbiu, I Ketut Suastika, S.Sos hadir dalam Pembukaan Buleleng Festival 2025. Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta secara resmi membuka Buleleng Festival 2025, sekaligus menandai kembalinya pagelaran budaya besar ini setelah vakum enam tahun. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Bali menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra beserta jajaran atas penyelenggaraan festival yang dinilainya mampu memadukan pelestarian budaya, penguatan ekonomi lokal, dan inovasi pengelolaan lingkungan, khususnya dalam penanganan sampah.
Beliau pun menekankan tiga pilar utama festival. Penggerakan seniman lokal dengan prinsip kemajuan tanpa menggerus adat-budaya, hidupnya perekonomian, serta penyediaan ruang kreatif bagi generasi muda. Beliau berharap tahun depan lebih bagus lagi dan ajang Buleleng Festival 2025 ini menjadi evaluasi dan Provinsi Bali akan memberikan dukungan penuh.Beliau juga menyoroti rencana pengelolaan sampah saat festival ini.Pengelolaan sampah di Buleleng , agar di sembilan kecamatan dan 148 desa/kelurahan terdapat TPS 3R. Terutama di desa/kelurahan yang belum memiliki. Hal tersebut sebagai komitmen pengurangan, pemilahan, dan pengolahan sampah.
Bupati Buleleng dalam sambutannya menjelaskan filosofi mendalam di balik topeng sebagai warisan budaya tak benda. Topik topeng bukan sekadar penutup wajah. Di baliknya menyimpan cerita, karakter, dan nilai-nilai luhur. Festival selama enam hari (18-23 Agustus 2025) ini, menurutnya, menjadi medium penting untuk memamerkan keberagaman topeng Buleleng. Beliau menambahkan Buleleng Festival 2025 juga memperhatikan aspek keberlanjutan. Material yang ada di Buleleng Festival 2025 ini sepenuhnya berwawasan lingkungan. Ia memberikan apresiasi khusus pada karya spektakuler patung raksasa sebagai latar belakang panggung utama berbahan daur ulang plastik seberat 1,7 ton.
