Kamis,20Juli 2023
Camat Busungbiu dalam hal ini diwakili Kasi Trantib dan Pol PP Kec. Busungbiu menghadiri undangan dalam rangka acara Focus Group Discussion (FGD)II Laporan Sementara Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng bertempat Ruang Rapat Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng. Pembukaan oleh Moderator diawali Arahan dari Sekda Kab.Buleleng dengan harapan giat ini dapat meminimalis terjadinya kerawanan/potensi konflik daerah/desa yang dapat digunakan menjelang pemilu/pilkada lanjut laporan sementara pemetaan database rawan Konflik Kabupaten Buleleng dengan Narasumber dari FHIS Universitas Ganesha ( Prof.Nengah Suastika)faktor dominan pemicu konflik diantaranya Politik menjadi issu yg paling konsisten,kriminalitas hampir disemua Kecamatan,tapal batas menjadi indikator sensitif bisa antar desa maupun antar kecamatan dan masalah ekonomi . Diantara 9 kecamatan, Gerokgak memiliki potensi konflik yang paling tinggi ,kecamatan Banjar menempati potensi konflik ke-2 dan kecamatan Busungbiu yg termasuk rawan konflik adalah Desa Dapdap Putih.Terkait faktor lain yang sekiranya menjadi rawan Konflik ada masukan saran pendapatan dari,forum kewaspadaan dini masyarakat maupun perwakilan lainnya memberi saran untuk memasukan,masalah adat menjadi indikator rawan konflik , walaupun bukan menjadi ranah Pemerintah Daerah Kabupaten namun perlu mendapat perhatian, mengayomi/melindungi masyarakat itu sendiri.